Senin, 18 Juli 2011
SMPN Unggulan Sindang, Indramayu
Ini blog bener2 ngingetin saya dan temen2 saya sama perjuangan dapetin nilai TIK!! dari yang gaptek, gabisa sama sekali internet jadi bisa berkat guru kita yaitu Bapak Nashori, MPd. Demi apapun kangen banget sama guru-guru unggulan!! di Sekolah baru saya gada guru kaya guru2 unggulan :'( gedungnya ga kaya di unggulan. Unggulan the best banget laaah! Unggulan gakan pernah terganti di hati saya :')
Kamis, 24 Maret 2011
Ujian Praktek- Penanggulangan Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diharapkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah rumah tangga yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan tikus got dan serangga (lalat, kecoa, lipas, kutu, dan lain-lain) yang membawa kuman penyakit.
Sampah yang dibuang di jalan dapat menghambat saluran air yang akhirnya membuat air terkurung dan tidak bergerak, menjadi tempat berkubang bagi nyamuk penyebab malaria. Sampah yang menyumbat saluran air atau got dapat menyebabkan banjir. Ketika banjir, air dalam got yang tadinya dibuang keluar oleh setiap rumah akan kembali masuk ke dalam rumah sehingga semua kuman, kotoran dan bibit penyakit masuk lagi ke dalam rumah.
Jenis-jenis sampah :
• Sampah alam
• Sampah manusia
• Sampah konsumsi
• Sampah nuklir
• Sampah industri
• Sampah pertambangan
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.
Akibat Sampah yang Bertumpuk
Sampah perkotaan adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organic dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan, yang timbul di kota.
Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok yang menjadi tempat berkembangnya organisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit.
Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan (lindi) juga dapat menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah.
Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir.
Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Cara Menanggulangi Sampah
Reduce (Kurangi Sampah!)
Coba cara-cara ini :
1. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja.
2. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis.
3. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama
Re-use (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)
Coba cara-cara ini :
1. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
2. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.
3. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
Recycle(Daur Ulang Sampah!)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.
Tapi teman-teman bisa membantu dengan cara-cara ini :
1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang.
2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.
Kesimpulan
Dengan diberlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah maka diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di perkotaan dan perdesaan sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Model hendaknya melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik perkotaan atau perdesaan serta keberadaan sosial-budaya masyarakat setempat.
Sumber :
• http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
• http://www.esp.or.id/handwashing/media/sampah.pdf
• http://dies.unud.ac.id/wp-content/uploads/2008/09/09-makalah-sampah-untuk-dies-th-20081.doc
• http://uripsantoso.wordpress.com/2009/01/12/penanganan-sampah-untuk-menuju-kota-bersih-dan-sehat/
• http://fitriyahasanah.co.cc/cara-menanggulangi-sampah.html
Selasa, 15 Februari 2011
Kabupaten Indramayu, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Indramayu. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang, serta Kabupaten Subang di barat.
Kabupaten Indramayu terdiri atas 31 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 313desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Indramayu, yang berada di pesisir Laut Jawa.
Indramayu dilintasi jalur pantura, yakni salah satu jalur terpadat di Pulau Jawa, terutama pada musim mudik. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa, dengan stasiun terbesar di Jatibarang.
Penduduk Indramayu di wilayah pesisir pada umumnya menggunakan Bahasa Indramayu Mirip Dialek Cirebon pada kehidupan sehari-hari, dan mereka menyebutnya dialek Dermayon. Sedangkan di bagian selatan, menggunakan Bahasa Sunda.
Dengan luas wilayah 2.040,11 Km2, Kabupaten Indramayu merupakan sebuah wilayah administratif yang luas. Agar pembangunan dapat dirasakan secara merata maka diperlukan aparat pemerintahan yang membuat perencanaan dan melaksanakan pembangunan. Selain aparat pemerintahan, peran aktif masyarakat adalah roda penggerak pembangunan. Dengan kinerja aparat pemerintahan yang baik diharapkan pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Pemerintahan
Kabupaten Indramayu saat ini memilik desa sebanyak 302 desa dan 8 kelurahan. Desa/Kelurahan tersebut tersebar di 31 Kecamatan, dimana pada tahun 2005 telah terjadi pemekaran wilayah yang menghasilkan 3 Kecamatan baru, yaitu Kecamatan Tukdana, Pasekan dan Patrol. Adapun batas wilayah Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon Sebelah Barat : Kabupaten Subang Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Indramayu terdiri dari 2 Sekretariat, 3 Badan, 17 Dinas, 9 Kantor, 31 Kantor Kecamatan dan 8 Kantor Kelurahan. Jumlah pegawai negeri yang berada di bawah struktur otonomi daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu sebanyak 9.519 orang. Jika dilihat dari Golongan Ruang Pegawai Negeri yang berada di Kabupaten Indramayu terdiri dari 134 pegawai golongan I, 1.568 pegawai golongan II, 4.112 pegawai golongan III dan 3.705 pegawai golongan IV. Sedang bila dilihat dari jabatan struktural/eselon tercatat sebanyak 697 pegawai menduduki jabatan struktural dari eselon II A sampai eselon IV B.
DPRD Kabupaten Indramayu masa bhakti 2004–2009 terdiri atas 4 fraksi dan 4 komisi dengan jumlah anggota dewan keseluruhan sebanyak 45 orang.
Di tahun 2006 produk Peraturan daerah yang dihasilkan DPRD maupun Keputusan Ketua DPRD Kab Indramayu mengalami perubahan dari 13 Keputusan DPRD dan 32 Keputusan Ketua DPRD di tahun 2005 menjadi 26 keputusan DPRD dan 24 Keputusan Ketua DPRD di tahun 2006. Walaupun tidak menunjukkan kinerja anggota dewan, frekuensi rapat anggota dewan selama tahun 2006 tercatat sebanyak 50 rapat paripurna, 53 rapat kerja, 158 rapat komisi dengan 3 kali reses dan 95 kunjungan kerja. Kunjungan kerja mengalami kenaikan dari 53 kali kunjungan kerja di tahun 2005 menjadi 95 kali kunjungan kerja di tahun 2006.
Kecamatan Kab.Indramayu
-Anjatan
-Arahan
-Balongan
-Bangodua
-Bongas
-Cantigi
-Cikedung
-Gabuswetan
-Gantar
-Haurgeulis
-Indramayu
-Jatibarang
-Juntinyuat
-Kandanghaur
-Karangampel
-Kedokanbunder
-Kertasemaya
-Krangkeng
-Kroya
-Lelea
-Lohbener
-Losarang
-Pasekan
-Patrol
-Sindang
-Sliyeg
-Sukagumiwang
-Sukra
-Trisi
-Tukdana
-Widasari
-Arahan
-Balongan
-Bangodua
-Bongas
-Cantigi
-Cikedung
-Gabuswetan
-Gantar
-Haurgeulis
-Indramayu
-Jatibarang
-Juntinyuat
-Kandanghaur
-Karangampel
-Kedokanbunder
-Kertasemaya
-Krangkeng
-Kroya
-Lelea
-Lohbener
-Losarang
-Pasekan
-Patrol
-Sindang
-Sliyeg
-Sukagumiwang
-Sukra
-Trisi
-Tukdana
-Widasari
Kuliner Indramayu
Satu lagi yang menjadi andalan bagi sebuah kawasan pada umumnya, yaitu ‘Wisata Kuliner‘. Wisata kuliner merupakan trend yang berkembang pesat dari masa ke masa. Wisata ini menjajaki makanan khas suatu daerah, tidak ketinggalan dengan Indramayu yang juga memiliki tempat-tempat wisata kuliner Indramayu, baik khas Indramayu maupun khas Indonesia.
Dari berbagai sumber yang didapat, baik sesama blogger maupun dari situs spesial kuliner, banyak dituliskan ragam kuliner yang ada di Indramayu. Juga dari beberapa pengalaman pribadi, saudara maupun rekan-rekan sejawat yang sudah pernah mencoba beberapa kuliner di Indramayu. Beberapa diantaranya adalah :
RM Ibu Seha
Jl Jenderal Sudirman No. 55 Telp. (0234) 271737-271261 Jam buka: 09.00-21.00 WIB Menu andalan: Aneka pepes, sambal dadak, Sop
Sate Barokah
Jl Letjen Soeprapto No. 10 Telp. (0234) 271917 Jam buka: 08.00-23.00 WIB Menu favorit: Sate kambing
Warung Yu Nani
Jl Dharma Ayu Sindang belakang pasar Caplek Telp. 081912960148 Jam buka: 10.00-15.00 WIB Menu favorit: Bubur RUmba Cecek (burbacek)
Pedesan Entog Bang Combat
Jl Olahraga Karanganyar, tepat di depan sport center Indramayu Telp. 081912924634 Jam buka: 09.00-20.00 WIB
Empal Gentong H. Mang Muk
Jl jenderal Sudirman No. 147 Telp. 087828923803 Jam buka: 07.00-21.00 WIB Menu favorit: Empal Gentong
Mina Ayu
Pesisir Limbangan Jl Raya Balongan – Karang Ampel Telp. 081222100403 Jam Buka: 08.00-24.00 Menu favorit: Kerapu bakar, kepiting asam manis
Ikan bakar Perdut
Pesisir Glayem, Jl raya Juntinyuat Indramayu Cirebon Telp. 087829594575 Jam buka: 10.00-23.00 WIB Menu favorit: cumi dan udang bakar
Sate Junti Mang Rum
Jl raya Juntinyuat Indramayu Cirebon Telp. 0234-428576 Jam buka: 10.00-23.00 WIB Menu favorit: Sate Kambing
Sate Kambing Tugu
Bagi anda penggemar kuliner malam, coba kunjungi sate kambing tugu, di desa Tugu, Sliyeg, depan Indomaret. Buka jam 5 sore sampai malam.
Pedesan Entog Bang Combet
Jl. Olahraga, di belakang Sport Center (GOR) Indramayu
Pedesan Mas Glembo
Depan Eks Kawedanaan Jatibarang
Pusat Kuliner Ikan Indramayu
Bisa dijumpai di Pantai Balongan Indah, Pantai Karang Song, Pantai Limbangan dan Kawasan Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur.
Dari berbagai sumber yang didapat, baik sesama blogger maupun dari situs spesial kuliner, banyak dituliskan ragam kuliner yang ada di Indramayu. Juga dari beberapa pengalaman pribadi, saudara maupun rekan-rekan sejawat yang sudah pernah mencoba beberapa kuliner di Indramayu. Beberapa diantaranya adalah :
RM Ibu Seha
Jl Jenderal Sudirman No. 55 Telp. (0234) 271737-271261 Jam buka: 09.00-21.00 WIB Menu andalan: Aneka pepes, sambal dadak, Sop
Sate Barokah
Jl Letjen Soeprapto No. 10 Telp. (0234) 271917 Jam buka: 08.00-23.00 WIB Menu favorit: Sate kambing
Warung Yu Nani
Jl Dharma Ayu Sindang belakang pasar Caplek Telp. 081912960148 Jam buka: 10.00-15.00 WIB Menu favorit: Bubur RUmba Cecek (burbacek)
Pedesan Entog Bang Combat
Jl Olahraga Karanganyar, tepat di depan sport center Indramayu Telp. 081912924634 Jam buka: 09.00-20.00 WIB
Empal Gentong H. Mang Muk
Jl jenderal Sudirman No. 147 Telp. 087828923803 Jam buka: 07.00-21.00 WIB Menu favorit: Empal Gentong
Mina Ayu
Pesisir Limbangan Jl Raya Balongan – Karang Ampel Telp. 081222100403 Jam Buka: 08.00-24.00 Menu favorit: Kerapu bakar, kepiting asam manis
Ikan bakar Perdut
Pesisir Glayem, Jl raya Juntinyuat Indramayu Cirebon Telp. 087829594575 Jam buka: 10.00-23.00 WIB Menu favorit: cumi dan udang bakar
Sate Junti Mang Rum
Jl raya Juntinyuat Indramayu Cirebon Telp. 0234-428576 Jam buka: 10.00-23.00 WIB Menu favorit: Sate Kambing
Sate Kambing Tugu
Bagi anda penggemar kuliner malam, coba kunjungi sate kambing tugu, di desa Tugu, Sliyeg, depan Indomaret. Buka jam 5 sore sampai malam.
Pedesan Entog Bang Combet
Jl. Olahraga, di belakang Sport Center (GOR) Indramayu
Pedesan Mas Glembo
Depan Eks Kawedanaan Jatibarang
Pusat Kuliner Ikan Indramayu
Bisa dijumpai di Pantai Balongan Indah, Pantai Karang Song, Pantai Limbangan dan Kawasan Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur.
Wisata-Pulau Biawak Indramayu
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD)
PULAU BIAWAK INDRAMAYU
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
KABUPATEN INDRAMAYU
JL. PABEAN UDIK NO. 01 INDRAMAYU. TELP./FAX. 0234-272 767
I. GAMBARAN UMUM KAB. INDRAMAYU
Luas Wilayah : 204.011 ha
Jumlah Kecamatan : 31 kecamatan
Jumlah Desa : 310 desa/kel.
Penduduk : 1.709.128 jiwa
Kepadatan : 836 jiwa/ha
Matapencaharian : Pertanian, Perikanan
Lahan sawah : 110.877 ha
Lahan tambak : 20.275 ha.
Potensi P.Kecil : P. Biawak, P. Gosong, P. Candikian
II. KONDISI DAN POTENSI UMUM KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN INDRAMAYU
Kabupaten Indramayu memiliki potensi wilayah perairan laut, pesisir/payau dan tawar. Kondisi tersebut Indramayu memiliki keanekaragam hayati (biodiversity) yang tinggi.
Potensi-potensi kawasan konservasi perairan Indramayu, antara lain : Kawasan Konservasi Laut dan Pulau-Pulau Kecil, Kawasan Perairan Payau dan Kawasan Konservasi Perairan Tawar.
III. KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (KKP) KKLD PULAU BIAWAK INDRAMAYU
* Lingkup wilayah KKLD meliputi :
Daratan pulau (terrestrial) dan wilayah perairan (aquatic) pantai dan laut sekitarnya.
- Luas Total ± 15.540 Ha
- Luas darat ± 742 Ha, luas perairan ± 14.798 Ha.
* Letak Geografis KKLD P. Biawak
P. Biawak 06°56’022’’ LS dan 108°22’015’’ BT
P. Gosong 5°52’076”LS dan 108°24’337’’ BT
P. Candakian 5°48’089”LS dan 108°24’487’’BT
IV. PENATAAN ZONASI KKLD PULAU BIAWAK
ZONA INTI : sebagai zona perlindungan mutlak, zona ini diperlukan untuk kepentingan perlindungan kawasan (melindungi habitat dan populasi biota laut dan pesisir). Pada blok ini tidak diperkenankan adanya pengembangan fisik kecuali dalam rangka pengamanan kawasan.
ZONA PENYANGGA : merupakan zona pemanfaatan terbatas untuk kegiatan WISATA MINAT KHUSUS (semi intensif /terbatas). Kegiatan antara lain; wisata bahari, wana wisata, wisata alam laut (diving, snorkling, memancing) pemanfaatan pada zona ini adalah semi intensif dan multiguna.
ZONA BUDIDAYA TERBATAS adalah zona pemanfaatan untuk kegiatan budidaya laut (marine culture) dan penangkaran jenis-jenis biota laut langka dan jenis-jenis ikan hias. Dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.
V. FUNGSI KKLD P. BIAWAK
Fungsi Konservasi (Perlindungan dan Pelestarian)
Fungsi Pendidikan dan Riset
Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat (pemanfaatan sumberdaya KKLD dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan)
Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Fungsi ini berkaitan dengan senua aspek pemanfaatan sumberdaya alam KKLD untuk pemanfaatan tradisional, wisata, pendidikan, budaya dan lainnya yang berkelanjutan (ramah lingkungan)
Kegiatannya, antara lain :
Wisata Bahari (Diving, Snorkling, Memancing, dll2. Wisata Alam (hutan mangrove, Pengamatan Biawak, Burung, Kalong dan Lainnya).
Wisata Pendidikan (Heiking, outbond, fotografi, pengenalan tumbuhan dan alam).
Wisata Budaya dan Sejarah (Ziarah dan Bangunan Mercusuar th. 1872).
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir (Souvenir KKLD, Jasa Inap, Jasa Pemandu, dll)
Budidaya Laut dan Penangkaran Biota Laut Langka ( keramba jaring apung kerapu, rumput laut dan penangkaran ikan hias laut dan biota langka) tumbuhan dan alam)
VII. SARANA PRASARANA KKLD KAB. INDRAMAYU
KANTOR PENGELOLA KKLD P. BIAWAK.
Kapal Wisata KKLD, kapasitas 25 Orang, dan perlengkapannya.
Radar dan Fish Finder.
Pusat Informasi dan Pos Jaga di Pulau Biawak.
Dermaga Pelabuhan / Jetty di Pulau Biawak.
Tempat Penangkaran Biota Laut Langka dan Ikan Hias.
Peralatan Selam (diving) 3 Unit dan Kompresor.
Mouring Bouy (tempat tambat perahu di laut).
Papan informasi penunjuk arah potensi wisata.
VIII. LANDASAN HUKUM KKLD P. BIAWAK
PERDA Kabupaten Indramayu No. 14 Tahun 2006, Tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah dan Penataan Fungsi Pulau Biawak, P. Gosong dan P. Candikian
Keputusan Bupati Indramayu, No. : 523.1.05/Kep.80A-Diskanla /2006. Tanggal 12 Januari 2006. Tentang Pembentukan Forum Pengelola KKLD Kabupaten Indramayu.
Keputusan Bupati Indramayu, Nomor : 523.1.05/Kep.446A-Diskanla/2007. Tanggal 12 Mei 2007. Tentang Pembentukan Forum Pengelola KKLD Kabupaten Indramayu.
IX. SARANA DAN PRASARANA TAHUN 2008 KKLD P. BIAWAK INDRAMAYU
- Speedboat bottom glass
- Garasi Speedboat
- Revieter Handytalky (P. Biawak-Kota)
- Handytalky, GPS, Meubeler, TV, Wireless
X. Konservasi, Pendidikan dan Wisata P. Biawak
PULAU BIAWAK (LUAS DARAT ± 120 HA)
PULAU CANDIKIAN (LUAS DARAT ± 97 HA)
PULAU GOSONG (LUAS DARAT … )
XI. POTENSI SUMBERDAYA ALAM KKLD P. BIAWAK
Hutan Mangrove
Biawak
Terumbu karang
PULAU BIAWAK INDRAMAYU
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
KABUPATEN INDRAMAYU
JL. PABEAN UDIK NO. 01 INDRAMAYU. TELP./FAX. 0234-272 767
I. GAMBARAN UMUM KAB. INDRAMAYU
Luas Wilayah : 204.011 ha
Jumlah Kecamatan : 31 kecamatan
Jumlah Desa : 310 desa/kel.
Penduduk : 1.709.128 jiwa
Kepadatan : 836 jiwa/ha
Matapencaharian : Pertanian, Perikanan
Lahan sawah : 110.877 ha
Lahan tambak : 20.275 ha.
Potensi P.Kecil : P. Biawak, P. Gosong, P. Candikian
II. KONDISI DAN POTENSI UMUM KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN INDRAMAYU
Kabupaten Indramayu memiliki potensi wilayah perairan laut, pesisir/payau dan tawar. Kondisi tersebut Indramayu memiliki keanekaragam hayati (biodiversity) yang tinggi.
Potensi-potensi kawasan konservasi perairan Indramayu, antara lain : Kawasan Konservasi Laut dan Pulau-Pulau Kecil, Kawasan Perairan Payau dan Kawasan Konservasi Perairan Tawar.
III. KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (KKP) KKLD PULAU BIAWAK INDRAMAYU
* Lingkup wilayah KKLD meliputi :
Daratan pulau (terrestrial) dan wilayah perairan (aquatic) pantai dan laut sekitarnya.
- Luas Total ± 15.540 Ha
- Luas darat ± 742 Ha, luas perairan ± 14.798 Ha.
* Letak Geografis KKLD P. Biawak
P. Biawak 06°56’022’’ LS dan 108°22’015’’ BT
P. Gosong 5°52’076”LS dan 108°24’337’’ BT
P. Candakian 5°48’089”LS dan 108°24’487’’BT
IV. PENATAAN ZONASI KKLD PULAU BIAWAK
ZONA INTI : sebagai zona perlindungan mutlak, zona ini diperlukan untuk kepentingan perlindungan kawasan (melindungi habitat dan populasi biota laut dan pesisir). Pada blok ini tidak diperkenankan adanya pengembangan fisik kecuali dalam rangka pengamanan kawasan.
ZONA PENYANGGA : merupakan zona pemanfaatan terbatas untuk kegiatan WISATA MINAT KHUSUS (semi intensif /terbatas). Kegiatan antara lain; wisata bahari, wana wisata, wisata alam laut (diving, snorkling, memancing) pemanfaatan pada zona ini adalah semi intensif dan multiguna.
ZONA BUDIDAYA TERBATAS adalah zona pemanfaatan untuk kegiatan budidaya laut (marine culture) dan penangkaran jenis-jenis biota laut langka dan jenis-jenis ikan hias. Dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.
V. FUNGSI KKLD P. BIAWAK
Fungsi Konservasi (Perlindungan dan Pelestarian)
Fungsi Pendidikan dan Riset
Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat (pemanfaatan sumberdaya KKLD dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan)
Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Fungsi ini berkaitan dengan senua aspek pemanfaatan sumberdaya alam KKLD untuk pemanfaatan tradisional, wisata, pendidikan, budaya dan lainnya yang berkelanjutan (ramah lingkungan)
Kegiatannya, antara lain :
Wisata Bahari (Diving, Snorkling, Memancing, dll2. Wisata Alam (hutan mangrove, Pengamatan Biawak, Burung, Kalong dan Lainnya).
Wisata Pendidikan (Heiking, outbond, fotografi, pengenalan tumbuhan dan alam).
Wisata Budaya dan Sejarah (Ziarah dan Bangunan Mercusuar th. 1872).
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir (Souvenir KKLD, Jasa Inap, Jasa Pemandu, dll)
Budidaya Laut dan Penangkaran Biota Laut Langka ( keramba jaring apung kerapu, rumput laut dan penangkaran ikan hias laut dan biota langka) tumbuhan dan alam)
VII. SARANA PRASARANA KKLD KAB. INDRAMAYU
KANTOR PENGELOLA KKLD P. BIAWAK.
Kapal Wisata KKLD, kapasitas 25 Orang, dan perlengkapannya.
Radar dan Fish Finder.
Pusat Informasi dan Pos Jaga di Pulau Biawak.
Dermaga Pelabuhan / Jetty di Pulau Biawak.
Tempat Penangkaran Biota Laut Langka dan Ikan Hias.
Peralatan Selam (diving) 3 Unit dan Kompresor.
Mouring Bouy (tempat tambat perahu di laut).
Papan informasi penunjuk arah potensi wisata.
VIII. LANDASAN HUKUM KKLD P. BIAWAK
PERDA Kabupaten Indramayu No. 14 Tahun 2006, Tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah dan Penataan Fungsi Pulau Biawak, P. Gosong dan P. Candikian
Keputusan Bupati Indramayu, No. : 523.1.05/Kep.80A-Diskanla /2006. Tanggal 12 Januari 2006. Tentang Pembentukan Forum Pengelola KKLD Kabupaten Indramayu.
Keputusan Bupati Indramayu, Nomor : 523.1.05/Kep.446A-Diskanla/2007. Tanggal 12 Mei 2007. Tentang Pembentukan Forum Pengelola KKLD Kabupaten Indramayu.
IX. SARANA DAN PRASARANA TAHUN 2008 KKLD P. BIAWAK INDRAMAYU
- Speedboat bottom glass
- Garasi Speedboat
- Revieter Handytalky (P. Biawak-Kota)
- Handytalky, GPS, Meubeler, TV, Wireless
X. Konservasi, Pendidikan dan Wisata P. Biawak
PULAU BIAWAK (LUAS DARAT ± 120 HA)
PULAU CANDIKIAN (LUAS DARAT ± 97 HA)
PULAU GOSONG (LUAS DARAT … )
XI. POTENSI SUMBERDAYA ALAM KKLD P. BIAWAK
Hutan Mangrove
Biawak
Terumbu karang
Wisata (kuliner) Pindang Gombyang Muara Karangsong
Jika anda berkunjung ke Indramayu, atau kebetulan melewati Indramayu, luangkan waktu untuk berburu kuliner unik khas pesisir Indramayu. Ditambah lagi, anda akan menikmati suasana khas wilayah muara sungai khas pesisir pantai.
Mampir saja ke kedai “Ananda Lesehan”, sebuah kedai makan di pinggiran sungai Karangsong Pindang Gombyang, merupakan satu jenis masakan yang disajikan di sebuah tempat makan yang terletak di Muara Karangsong, utara kota Indramayu. Selain menyajikan makanan yang lezat, perjalanan ke lokasi pun memberikan warna tersendiri.
Dalam perjalanan menuju Muara Karangsong, tengoklah di bantaran sungainya, anda akan menjumpai banyak perahu-perahu nelayan yang sedang berlabuh. Sebagian teronggok tak terurus. Bahkan, jika beruntung anda juga akan menjumpai proses pembuatan perahu-perahu baru yang sedang dikerjakan oleh para seniman pembuat perahu.
dalam keadaan setelah hujan, jalan menuju muara cukup membutuhkan usaha keras jika anda menggunakan mobil (apalagi jenis sedan). Off road, itulah perumpamaan yang cukup tepat.
Tak jarang dijumpai perahu-perahu yang baru pulang dari berlayar. tak sampai 10 menit, lokasi yang dituju sudah terlihat.
Ya, itulah “Ananda Lesehan’. Dengan konsep penyajian secara lesehan, dan memampangkan dengan jelas masakan andalannya, yaitu Pindang Gombyang. Baik, inilah penampakan Pindang Gomynag yang dimaksud:
Pindang Gombyang merupakan masakan olahan hasil laut berupa Ikan Manyung. Disajikan dengan kuah berwarna kuning. Lebih mantap jika yang disajikan adalah kepala ikannya, karena lemak pada kulit kepala ikan menghadirkan nuansa gurih yang kental. Selain menu andalannya itu, kedai ini juga menyajikan berbagai masakan olahan hasil laut lain, seperti ikan bakar, udang, cumi, dan lainnya. Tentu saja dengan kualitas rasa yang sungguh lezat.
Jadi, luangkanlah waktu sejenak untuk merasakan kelezatan salah satu kuliner khas pesisir Indramayu ini
Senin, 14 Februari 2011
Keadaan Geografis Dan Topografi
Apabila dilihat dari letak geografisnya Kabupaten Indramayu terletak pada 107° 52 ° - 108° 36 ° Bujur Timur dan 6° 15 ° - 6° 40 ° Lintang Selatan. Sedangkan berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2 %. Keadaan ini berpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan cukup tinggi, maka di daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan air. Kabupaten Indramayu terletak di pesisir utara Pulau Jawa dan memiliki 10 kecamatan dengan 35 desa yang berbatasan langsung dengan laut dengan panjang garis pantai 114,1 Km.
Iklim
Letak Kabupaten Indramayu yang membentang sepanjang pesisir pantai utara P.Jawa membuat suhu udara di kabupaten ini cukup tinggi yaitu berkisar antara 18 Celcius- 28 ° Celcius. Sementara rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2006 adalah sebesar 61,06 mm. Adapun curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Kertasemaya kurang lebih sebesar 70 mm dengan jumlah hari hujan tercatat 2491hari, sedang curah hujan terendah terjadi di Kecamatan Pasekan kurang lebih sebesar 55 mm dengan jumlah hari hujan tercatat 683 hari.
Penggunaan Tanah
Luas wilayah Indramayu yang tercatat seluas 204.011 Ha terdiri atas 110.877 Ha tanah sawah (54,35%) dengan irigasi teknis sebesar 72.591 Ha, 11.868 Ha setengah teknis 4.365 Ha irigasi sederhana PU dan 3.129 Ha irigasi non PU sedang 18.275 Ha diantaranya adalah sawah tadah hujan. Sedang luas tanah kering di Kabupaten Indramayu tercatat seluas 93.134 Ha atau sebesar 45,65%. Bila dibandingkan dengan luas areal tanah sawah di tahun 2005 yakni 110.548 Ha tanah sawah atau 54,19% dari luas wilayah maka dapat terlihat kecenderungn perubahan penggunaan lahan.
Iklim
Letak Kabupaten Indramayu yang membentang sepanjang pesisir pantai utara P.Jawa membuat suhu udara di kabupaten ini cukup tinggi yaitu berkisar antara 18 Celcius- 28 ° Celcius. Sementara rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2006 adalah sebesar 61,06 mm. Adapun curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Kertasemaya kurang lebih sebesar 70 mm dengan jumlah hari hujan tercatat 2491hari, sedang curah hujan terendah terjadi di Kecamatan Pasekan kurang lebih sebesar 55 mm dengan jumlah hari hujan tercatat 683 hari.
Penggunaan Tanah
Luas wilayah Indramayu yang tercatat seluas 204.011 Ha terdiri atas 110.877 Ha tanah sawah (54,35%) dengan irigasi teknis sebesar 72.591 Ha, 11.868 Ha setengah teknis 4.365 Ha irigasi sederhana PU dan 3.129 Ha irigasi non PU sedang 18.275 Ha diantaranya adalah sawah tadah hujan. Sedang luas tanah kering di Kabupaten Indramayu tercatat seluas 93.134 Ha atau sebesar 45,65%. Bila dibandingkan dengan luas areal tanah sawah di tahun 2005 yakni 110.548 Ha tanah sawah atau 54,19% dari luas wilayah maka dapat terlihat kecenderungn perubahan penggunaan lahan.
Sosial & Budaya
Keadaan sosial budaya suatu masyarakat adalah salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang dapat dilihat secara kasat mata. Dari berbagai macam keadaan sosial budaya akan dirangkum dalam beberapa indikator, seperti indikator pendidikan, kesehatan dan keluarga berencana, serta agama.
Agama
Kehidupan beragama diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 dan Sila Pertama Pancasila. Kehidupan beragama dikembangkan dan diarahkan untuk peningkatan ahlak demi kepentingan bersama untuk membangun masyarakat adil dan makmur.
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu Kabupaten dengan mayoritas penduduknya memeluk Agama Islam. Pada tahun 2006 penduduk yang beragama Islam tercatat sebanyak 1.686.244 jiwa, sedangkan sisanya tersebar pada empat agama lain seperti Protestan tercatat sebesar 2.719 jiwa, Katolik 1.710 jiwa, Hindu 132 jiwa, Budha 282 jiwa dan Konghucu sebanyak 23 jiwa. Jumlah tempat peribadatan umat Islam di tahun 2006 tercatat sebanyak 804 Masjid, 3.734 Langgar dan 279 Mushola. Tempat peribadatan lainnya tercatat sebanyak 17 Gereja Protestan, 10 Gereja Katolik dan 2 Vihara. Pondok Pesantren yang ada di Indramayu tersebar hampir di seluruh Kecamatan kecuali di Kecamatan Pasekan. Pada tahun 2006 tercatat sebanyak 120 Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Indramayu dengan jumlah santri sebanyak 36.010 orang.
Kesehatan Dan Keluarga Berencana
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi dasarnya adalah fasilitas kesehatan yang murah, representatif serta mudah diakses diharapkan dapat meningkatakan kesadaran untuk hidup sehat. Jumlah Puskesmas termasuk puskesmas pembantu di Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 116 unit. Jumlah paramedis yang bertugas di Kabupaten Indramayu pada tahun 2006 tercatat sebanyak 677 orang. Banyaknya dokter yang melayani penduduk Indramayu tercatat sebanyak 63 dokter angka ini jauh dari angka yang ideal, di tahun 2006 tercatat proporsi dokter terhadap penduduk menunjukkan angka, 1 dokter per 27.128 penduduk. Sedang proporsi bidan terhadap pasangan usia subur menunjukkan angka 1 bidan per 1.680 pasangan usia subur.
Pelaksanaan imunisasi pada tahun 2006 cukup berhasil, hal ini disebakan oleh tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi bagi perkembangan kesehatan balita. Pencapaian imunisasi tertinggi pada pelaksanaan imunisasi TT.I yaitu sebanyak 36.269 dari total balita sedang pencapaian terendah pada imunisasi Hepatitis B 3 sebanyak 18.731 dari total balita. Status Gizi adalah Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur. Jumlah balita di Kabupaten Indramayu dengan gizi buruk sebesar 1.481 balita.
Pada tahun 2006 jumlah akseptor KB mengalami penurunan secara persentase dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur, pada tahun 2006 tercatat sebesar 269.131 akseptor dari 361.100 pasangan usia subur atau sebesar 74,53%. Sedang di tahun 2005 tercatat 243.661 akseptor dari 348.637 pasangan usia subur (69,89%).
Hasil pentahapan Keluarga Sejahtera yang dilakukan oleh Dinas KB tahun 2006 yang dilakukan menunjukkan Keluarga Miskin menurut Dinas KB 32,10%. Keluarga Miskin menurut data Dinas KB adalah keluarga yang termasuk kategori Prasejahtera Alasan ekonomi dan Non Alasan Ekonomi serta Keluarga Sejahtera I karena Alasan Ekonomi.
Pendidikan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan dibidang pendidikan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu pada tahun 2006 untuk tingkat Sekolah Dasar jumlah sekolah tercatat sebanyak 878 dan murid sebanyak 195.087 orang. Kemudian di tingkat SMP jumlah sekolah tercatat sebanyak 131 dan murid sebanyak 57.379 orang. Sedangkan di tingkat SLTA jumlah sekolah tercatat sebanyak 45 dan murid sebanyak 15.172 orang. Dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan tercatat memilik sekolah sebanyak 37 sekolah 12.380 orang murid.
Dari 12.888 orang guru yang berada di Kabupaten Indramayu sebanyak 7.535 atau 58,47% mengajar di institusi pendidikan dasar sedang sisanya sebanyak 41,53% mengajar di sekolah lanjutan (SLTA dan SMK).
Agama
Kehidupan beragama diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 dan Sila Pertama Pancasila. Kehidupan beragama dikembangkan dan diarahkan untuk peningkatan ahlak demi kepentingan bersama untuk membangun masyarakat adil dan makmur.
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu Kabupaten dengan mayoritas penduduknya memeluk Agama Islam. Pada tahun 2006 penduduk yang beragama Islam tercatat sebanyak 1.686.244 jiwa, sedangkan sisanya tersebar pada empat agama lain seperti Protestan tercatat sebesar 2.719 jiwa, Katolik 1.710 jiwa, Hindu 132 jiwa, Budha 282 jiwa dan Konghucu sebanyak 23 jiwa. Jumlah tempat peribadatan umat Islam di tahun 2006 tercatat sebanyak 804 Masjid, 3.734 Langgar dan 279 Mushola. Tempat peribadatan lainnya tercatat sebanyak 17 Gereja Protestan, 10 Gereja Katolik dan 2 Vihara. Pondok Pesantren yang ada di Indramayu tersebar hampir di seluruh Kecamatan kecuali di Kecamatan Pasekan. Pada tahun 2006 tercatat sebanyak 120 Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Indramayu dengan jumlah santri sebanyak 36.010 orang.
Kesehatan Dan Keluarga Berencana
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi dasarnya adalah fasilitas kesehatan yang murah, representatif serta mudah diakses diharapkan dapat meningkatakan kesadaran untuk hidup sehat. Jumlah Puskesmas termasuk puskesmas pembantu di Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 116 unit. Jumlah paramedis yang bertugas di Kabupaten Indramayu pada tahun 2006 tercatat sebanyak 677 orang. Banyaknya dokter yang melayani penduduk Indramayu tercatat sebanyak 63 dokter angka ini jauh dari angka yang ideal, di tahun 2006 tercatat proporsi dokter terhadap penduduk menunjukkan angka, 1 dokter per 27.128 penduduk. Sedang proporsi bidan terhadap pasangan usia subur menunjukkan angka 1 bidan per 1.680 pasangan usia subur.
Pelaksanaan imunisasi pada tahun 2006 cukup berhasil, hal ini disebakan oleh tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi bagi perkembangan kesehatan balita. Pencapaian imunisasi tertinggi pada pelaksanaan imunisasi TT.I yaitu sebanyak 36.269 dari total balita sedang pencapaian terendah pada imunisasi Hepatitis B 3 sebanyak 18.731 dari total balita. Status Gizi adalah Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur. Jumlah balita di Kabupaten Indramayu dengan gizi buruk sebesar 1.481 balita.
Pada tahun 2006 jumlah akseptor KB mengalami penurunan secara persentase dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur, pada tahun 2006 tercatat sebesar 269.131 akseptor dari 361.100 pasangan usia subur atau sebesar 74,53%. Sedang di tahun 2005 tercatat 243.661 akseptor dari 348.637 pasangan usia subur (69,89%).
Hasil pentahapan Keluarga Sejahtera yang dilakukan oleh Dinas KB tahun 2006 yang dilakukan menunjukkan Keluarga Miskin menurut Dinas KB 32,10%. Keluarga Miskin menurut data Dinas KB adalah keluarga yang termasuk kategori Prasejahtera Alasan ekonomi dan Non Alasan Ekonomi serta Keluarga Sejahtera I karena Alasan Ekonomi.
Pendidikan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan dibidang pendidikan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu pada tahun 2006 untuk tingkat Sekolah Dasar jumlah sekolah tercatat sebanyak 878 dan murid sebanyak 195.087 orang. Kemudian di tingkat SMP jumlah sekolah tercatat sebanyak 131 dan murid sebanyak 57.379 orang. Sedangkan di tingkat SLTA jumlah sekolah tercatat sebanyak 45 dan murid sebanyak 15.172 orang. Dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan tercatat memilik sekolah sebanyak 37 sekolah 12.380 orang murid.
Dari 12.888 orang guru yang berada di Kabupaten Indramayu sebanyak 7.535 atau 58,47% mengajar di institusi pendidikan dasar sedang sisanya sebanyak 41,53% mengajar di sekolah lanjutan (SLTA dan SMK).
Sumber Daya Alam
Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan
Pertambangan dan Energi
Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pertahanan
Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang merupakan daerah sentra pertanian. Sektor pertanian menyumbang 13,37 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Indramayu, penyumbang kedua terbesar setelah Sektor Industri (Migas). Selain itu data penduduk Indramayu berdasarkan sektor usaha utama menunjukkan 51,46 persen penduduk yang berusia diatas 10 tahun bekerja di sektor pertanian (BPS, SAKERNAS 2005). Dari luas wilayah Kabupaten Indramayu yang tercatat seluas 204.011 Ha, 54,35 persennya merupakan tanah sawah. Melihat potensi yang ada maka sektor pertanian merupakan sektor yang patut mendapat perhatian lebih, baik dari pihak pemerintah daerah maupun masyarakat pertanian sendiri.
Tanaman Pangan
Beberapa jenis tanaman pangan yang diusahakan di Kabupaten Indramayu, antara lain padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai. Produksi terbanyak adalah padi sawah sebanyak 1.211.350,95 ton yang berarti mengalami penurunan sebanyak 4,22% dari 1.264.685,81 ton di tahun 2005. Luas panen yang mengalami kenaikan dari 195.254 Ha menjadi 198.749 Ha dipengaruhi oleh produktivitas yang menurun dari 64,77 kw/Ha ditahun 2005 menjadi 60,95 kw/Ha di tahun 2006.
Keadaan ini dapat dipahami karena luas areal untuk tanaman padi cukup luas jika dibandingkan dengan luas areal yang ditanami tanaman pangan lainnya yaitu seluas 110.877 Ha, sedangkan tanaman pangan lainnya berkisar antara 100 hingga 3.000 ha saja. Sedang untuk tanaman palawija Ubi kayu merupakan komoditas dengan produksi tertinggi diikuti oleh kedelai, jagung, kacang hijau, kacang tanah, ubi jalar.
Disamping tanaman pangan dengan padi sebagai primadona, Kabupaten Indramyu juga memiliki tanaman unggulan lainnya seperti mangga, pisang cabe merah, bawang merah, jagung serta kedelai. Tanaman perkebunan seperti kelapa, kelapa hibrida, kapuk, cengkeh, jambu mete, kopi, tebu dan melinjo juga diusahakan di Kabupaten Indramayu.
Peternakan
Berdasarkan jenisnya peternakan dibedakan atas ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas. Jenis ternak besar yang cukup dominan di Kabupaten Indramayu adalah sapi sebanyak 5.419 ekor, kerbau 1.747 ekor dan kuda sebanyak 152 ekor. Sementara ternak kecil yang cukup dominan adalah domba sebanyak 130.007 ekor kemudian kambing sebanyak 54.000 ekor. Sedangkan jenis ternak unggas terbesar adalah ternak ayam kampung, dimana pada tahun 2006 mencapai 2.095.100 ekor disusul itik sebanyak 829.791 ekor dan ayam ras sebanyak 610.178 ekor.
Perikanan
Sesuai dengan letaknya yang berada di pesisir pantai Indramayu merupakan salah satu Kabupaten penghasil ikan. Produksi ikan laut segar selama tahun 2006 mencapai 71.579,11, walaupun mengalami peningkatan produksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 67.359,10 ton, nilai produksi mengalami penurunan dari 129.686.808,79
Kehutanan
Realisasi pendapatan dari sektor kehutanan dan perburuan KPH Indramayu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2006 pendapatan dari sektor kehutanan dan perburuan mencapai nilai Rp. 17.225.028.641,- sedangkan pada tahun 2005 mencapai Rp. 16.303.371.000,- Dengan nilai terbesar dihasilkan dari kayu perkakas jati yang mencapai nilai Rp. 15.634.194.326,- dan kemudian diikuti dari minyak kayu putih sebesar Rp. 1.450.937.813,-. Sedang sisanya disumbang oleh kayu perkakas rimba, kayu bakar jati dan kayu bakar rimba.
JENIS DATA
TAHUN
SAT
SUMBER
2004
2005
2006
2007
PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN Dinas Pertanian
1. Pertanian
a. Padi
1). Luas Areal Produksi 193,563 215,947 217.931 ha
2). Jumlah Produksi 1,240,873 1,240,873 1.211.350,95 ton
3). Produksi Beras 1,240,873.41 1.335.476,46 702,583.55 ton
4). Jumlah Konsumsi - - - - ton
b. Jagung
1). Luas Areal Produksi 345. 345 429 ha
2). Jumlah Produksi 1,419 1,398.81 1,948.48 ton
3). Jumlah Konsumsi ton
c. Kedelai
1). Luas Areal Produksi 557 1,804 1,156 ha
2). Jumlah Produksi 993.83 1,993.96 2,065.76 ton
3). Jumlah Konsumsi ton
d. Industri Pengolahan Hasil Pertanian buah
2. Kehutanan Kantor Hutbun
a. Hasil Hutan Non HPH
1). Kayu Bulat 2958.733 990.439 m3
2). Kayu /gergajian - - m3
3). Kayu Olahan 54.303 1,945.05 m3 Kantor Hutbun
4). Hasil Hutan Ikutan
-Rotan - - - m3
-Gondorukem m3 ton
-Terpentin - - - m3 ton
-Damar m3 ton
-Kayu Putih 74,123 m3 ton
b. Luas Lahan Kritis 25,000 20,735 Ha
c. Luas Lahan Reboisasi 1,748.88 4,265 Ha
d. Luas Lahan Penghijauan 11 11 Ha
e. Luas Kebakaran Hutan Ha
f. Industri pengolahan Hasil Hutan 2 Buah
3. Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan &
a. Perikanan Laut Kelautan
1). Jumlah tangkapan 22,050,028 17,563,061 72,301 64,473 ton
2). Jumlah Kapal Penangkap Ikan 4,016 4,025 5,941 5,941 unit
3). Jumlah Rumah Tangga Perikanan 4,084 4,084 4,271 4,271 KK
4). Jumlah tempat Pelelangan Ikan 13 13 14 14 unit
b. Perikanan Darat
1). Tambak
- Luas - 16.011.00 20,281,00 22,535.03 Ha
-Jumlah Produksi - 78.200.00 25,542.37 28,762.74 ton
2). Kolam
- Luas - - 200.02 332.16 Ha
-Jumlah Produksi - - 9,940.22 12,125.74 ton
3). Keramba
- Jumlah Keramba - - - - unit
-Jumlah Produksi - - - - ton
c. Industri Perikanan & Hasil Laut Lainnya
1). Pengalengan Ikan - - 1 1 unit
2). Kapal Ikan 5,941 unit
3). Hasil Laut Non Ikan unit
4. Peternakan Dinas Peternakan
a. Ternak Sapi Potong
1). Jumlah Populasi - 372 5,439.00 6,234 ekor
2). Jumlah Pemotongan per tahun - - 6,468 6,016 ekor
3). Laju pertumbuhan populai per tahun - - 11.89 14.61 %
4). Rata-rata kepemilikan - - 2 2 ekor
b. Ternak Sapi Perah
1). Jumlah Populasi - - ekor
2). Jumlah Produksi susu per tahun - - 411 555 ribu liter
3). Laju pertumbuhan populai per tahun - - 490,449 662,285 %
4) Rata-rata kepemilikan - - 2 2 ekor/pet
5). Rata-rata produktifitas per ekor per hari - - 1.34 1.81 It/ek/hr
c. Ternak Kecil
1). Jumlah Populasi Kambing 24,037 ekor
2). Jumlah Populasi Domba 86,068 54,352 58,799 ekor
3). Jumlah Populasi Babi 130,007 168,234 ekor
d. Unggas
1). Jumlah ayam Buras 3,108,386
2). Ayam petelur 7,155,000 1,184,906 1,692,928
-Jumlah Populasi 66842 83,950 ekor/th
-Jumlah Peternak 13,368 16,790 peternak
-Jumlah Produksi 5,260,064 6,606,361 ton/th
-Rata-rata kepemilikan per ternak 5,260 6,606 ek/pet
4). Ayam Pedaging
-Jumlah Populasi 927,854 591,878 732,881 ekor/th
-Jumlah Peternak 591 732 peternak
-Jumlah Produksi 23,763,901 29,425,172 ton/th
-Rata-rata kepemilikan per ternak 591 732 ek/pet
e. Industri Peternakan 1 1
1). Jumlah Perusahaan /pembibitan ayam 0 0 0 0 buah
2). Jumlah Perusahaan Penggemukan Sapi Potong 0 0 0 0 buah
3). Jumlah Pabrik Makanan Ternak 0 0 0 0 buah
4). Jumlah Industri Pengolahan Susu 0 0 0 0 buah
f. Jumlah Koperasi Peternakan 0 0 0 0 buah
g. JumlahRumah Potong Hewan (RPH) 0 0 1 1 buah
5. Perkebunan Kantor Hutbun
a. Karet
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
b. Tea
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
c. Kopi
1) Luas Areal 10.7 10.7 8.1 7.95 Ha
2) Jumlah Produksi 2.98 2.98 0.81 0.08 ton
3) Jumlah Konsumsi ton
d. Sawit
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
e. Tembakau
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
f. Kakao
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
g. Lada
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
h. Vanili
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton Kantor Hutbun
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
i. Tebu
1) Luas Areal 0 0 46.5 103 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 177.54 419.05 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
j. Industri pengolahan hasil Perkebunan 0 0 0 0 Buah
k.Mangga
1). Luas Areal 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah Konsumsi 0 0 0 0
l. Pisang
1). Luas Areal 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah Konsumsi 0 0 0 0
m.Pepaya
1). Luas arel 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
n.Nangka
1). Luas arel 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 389.43 390.43 Buah
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
o.Melinjo
1). Luas arel 0 0 70.1 70.28 Ha
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
p.Blewah
1). Luas areal 0 0 0 0
2). Jumlah produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
q.Belimbing
1). Luas arel 0 0 0 0
2). Jumlah produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
r. Jambu Air
1). Luas Areal 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah Konsumsi 0 0 0 0
s.Jambu Biji
1). Luas arel 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
PERTAMBANGAN DAN ENERGI Dinas pertambangan
1. Pertambangan & LRI
Jumlah Produksi
1). Minyak mentah 0 0 2,190.40 2,179.83 ton
2). Gas Alam 0 0 20,412.40 29,094.90 ton
3). Batubara 0 0 0 0 ton
4). Timah 0 0 0 0 ton
5). Besi/baja 0 0 0 0 ton
6). Tembaga 0 0 0 0 ton
7). Biji Nikel 0 0 0 0 ton
8). Perak 0 0 0 0 ton
9). Emas 0 0 0 0 ton
2. Energi
a.Sumber Energi Listrik
1). PLTA 0 0 0 0 unit
2). PLTG 0 0 0 0 unit
3). PLTU 0 0 0 0 unit
4). PLTD 0 0 0 0 unit
5). PLTS 0 0 0 0 unit
b. Jangkauan Pelayanan energi Listrik
1). Listrik Pedesaan 1,137 1,137 Desa & %
2). Perkotaan 819,690 819,690 RT & %
c. Sarana Pelayanan Bahan Bakar
1). SPBU 25 31 32 Buah
2). Depo Minyak Tanah 252 252 452 Buah
3). UPPDN Pertamina 1 1 1 Buah
LINGKUNGAN HIDUP, TATA RUANG DAN PERTANAHAN Dinas Pertimbangan
& LH
1. Lingkungan Hidup
a. Jumlah Kawasan Lindung
1). Taman Nasiona 0 0 0 0 buah
2). Cagar Alam 0 0 0 0 buah
3). Hutan Suaka Alam 0 0 0 0 buah
4). Hutan Lindung 0 0 0 8,023.55 buah
5). Cagar Budaya 0 0 0 0 buah
b. Jumlah kaus pencemaran
1). Tanah 0 0 - - Kasus
2). Air 0 0 1 2 Kasus
3). Udara 0 0 2 6 Kasus
4). Laut 0 0 3 1 Kasus
c. Plasma nutfah dilindungi
1). Hewan 0 0 0 0 Jenis
2). Tumbuhan 0 0 0 0 Jenis
d. Plasma nutfah terancam punah
1). Hewan 0 0 0 0 Jenis
2). Tumbuhan 0 0 0 0 Jenis
e. Plasma nutfah endemik
1). Hewan 0 0 0 0 Jenis
2). Tumbuhan 0 0 0 0 Jenis
2. Tata Ruang Dinas Pertahanan
a. Luas Kawasan Lindung
1). Hutan 0 0 0 0 Ha & %
2). Bukan Hutan 0 0 0 0 Ha & %
b. Luas Kawasan Pemukiman 0 0 0 0 Ha Dinas Pertahanan
c. Luas Kawasan Industri 0 0 0 0 Ha
d. Luas Kawasan Kumuh Perkotaan 0 0 0 0 Ha
e. Luas Lahan Produktif 0 0 0 0 Ha
f. Luas Lahan Kritis 0 251,750 0 0 Ha
3. Pertanahan
Jumlah Tanah yang bersertifikat
1). Hak Milik Buah
2). Hak Gunan Bangunan Buah
3). Hak Guna Usaha Buah
4). Hak Pakai Buah
5). Girik Buah
Pertambangan dan Energi
Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pertahanan
Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang merupakan daerah sentra pertanian. Sektor pertanian menyumbang 13,37 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Indramayu, penyumbang kedua terbesar setelah Sektor Industri (Migas). Selain itu data penduduk Indramayu berdasarkan sektor usaha utama menunjukkan 51,46 persen penduduk yang berusia diatas 10 tahun bekerja di sektor pertanian (BPS, SAKERNAS 2005). Dari luas wilayah Kabupaten Indramayu yang tercatat seluas 204.011 Ha, 54,35 persennya merupakan tanah sawah. Melihat potensi yang ada maka sektor pertanian merupakan sektor yang patut mendapat perhatian lebih, baik dari pihak pemerintah daerah maupun masyarakat pertanian sendiri.
Tanaman Pangan
Beberapa jenis tanaman pangan yang diusahakan di Kabupaten Indramayu, antara lain padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai. Produksi terbanyak adalah padi sawah sebanyak 1.211.350,95 ton yang berarti mengalami penurunan sebanyak 4,22% dari 1.264.685,81 ton di tahun 2005. Luas panen yang mengalami kenaikan dari 195.254 Ha menjadi 198.749 Ha dipengaruhi oleh produktivitas yang menurun dari 64,77 kw/Ha ditahun 2005 menjadi 60,95 kw/Ha di tahun 2006.
Keadaan ini dapat dipahami karena luas areal untuk tanaman padi cukup luas jika dibandingkan dengan luas areal yang ditanami tanaman pangan lainnya yaitu seluas 110.877 Ha, sedangkan tanaman pangan lainnya berkisar antara 100 hingga 3.000 ha saja. Sedang untuk tanaman palawija Ubi kayu merupakan komoditas dengan produksi tertinggi diikuti oleh kedelai, jagung, kacang hijau, kacang tanah, ubi jalar.
Disamping tanaman pangan dengan padi sebagai primadona, Kabupaten Indramyu juga memiliki tanaman unggulan lainnya seperti mangga, pisang cabe merah, bawang merah, jagung serta kedelai. Tanaman perkebunan seperti kelapa, kelapa hibrida, kapuk, cengkeh, jambu mete, kopi, tebu dan melinjo juga diusahakan di Kabupaten Indramayu.
Peternakan
Berdasarkan jenisnya peternakan dibedakan atas ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas. Jenis ternak besar yang cukup dominan di Kabupaten Indramayu adalah sapi sebanyak 5.419 ekor, kerbau 1.747 ekor dan kuda sebanyak 152 ekor. Sementara ternak kecil yang cukup dominan adalah domba sebanyak 130.007 ekor kemudian kambing sebanyak 54.000 ekor. Sedangkan jenis ternak unggas terbesar adalah ternak ayam kampung, dimana pada tahun 2006 mencapai 2.095.100 ekor disusul itik sebanyak 829.791 ekor dan ayam ras sebanyak 610.178 ekor.
Perikanan
Sesuai dengan letaknya yang berada di pesisir pantai Indramayu merupakan salah satu Kabupaten penghasil ikan. Produksi ikan laut segar selama tahun 2006 mencapai 71.579,11, walaupun mengalami peningkatan produksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 67.359,10 ton, nilai produksi mengalami penurunan dari 129.686.808,79
Kehutanan
Realisasi pendapatan dari sektor kehutanan dan perburuan KPH Indramayu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2006 pendapatan dari sektor kehutanan dan perburuan mencapai nilai Rp. 17.225.028.641,- sedangkan pada tahun 2005 mencapai Rp. 16.303.371.000,- Dengan nilai terbesar dihasilkan dari kayu perkakas jati yang mencapai nilai Rp. 15.634.194.326,- dan kemudian diikuti dari minyak kayu putih sebesar Rp. 1.450.937.813,-. Sedang sisanya disumbang oleh kayu perkakas rimba, kayu bakar jati dan kayu bakar rimba.
JENIS DATA
TAHUN
SAT
SUMBER
2004
2005
2006
2007
PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN Dinas Pertanian
1. Pertanian
a. Padi
1). Luas Areal Produksi 193,563 215,947 217.931 ha
2). Jumlah Produksi 1,240,873 1,240,873 1.211.350,95 ton
3). Produksi Beras 1,240,873.41 1.335.476,46 702,583.55 ton
4). Jumlah Konsumsi - - - - ton
b. Jagung
1). Luas Areal Produksi 345. 345 429 ha
2). Jumlah Produksi 1,419 1,398.81 1,948.48 ton
3). Jumlah Konsumsi ton
c. Kedelai
1). Luas Areal Produksi 557 1,804 1,156 ha
2). Jumlah Produksi 993.83 1,993.96 2,065.76 ton
3). Jumlah Konsumsi ton
d. Industri Pengolahan Hasil Pertanian buah
2. Kehutanan Kantor Hutbun
a. Hasil Hutan Non HPH
1). Kayu Bulat 2958.733 990.439 m3
2). Kayu /gergajian - - m3
3). Kayu Olahan 54.303 1,945.05 m3 Kantor Hutbun
4). Hasil Hutan Ikutan
-Rotan - - - m3
-Gondorukem m3 ton
-Terpentin - - - m3 ton
-Damar m3 ton
-Kayu Putih 74,123 m3 ton
b. Luas Lahan Kritis 25,000 20,735 Ha
c. Luas Lahan Reboisasi 1,748.88 4,265 Ha
d. Luas Lahan Penghijauan 11 11 Ha
e. Luas Kebakaran Hutan Ha
f. Industri pengolahan Hasil Hutan 2 Buah
3. Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan &
a. Perikanan Laut Kelautan
1). Jumlah tangkapan 22,050,028 17,563,061 72,301 64,473 ton
2). Jumlah Kapal Penangkap Ikan 4,016 4,025 5,941 5,941 unit
3). Jumlah Rumah Tangga Perikanan 4,084 4,084 4,271 4,271 KK
4). Jumlah tempat Pelelangan Ikan 13 13 14 14 unit
b. Perikanan Darat
1). Tambak
- Luas - 16.011.00 20,281,00 22,535.03 Ha
-Jumlah Produksi - 78.200.00 25,542.37 28,762.74 ton
2). Kolam
- Luas - - 200.02 332.16 Ha
-Jumlah Produksi - - 9,940.22 12,125.74 ton
3). Keramba
- Jumlah Keramba - - - - unit
-Jumlah Produksi - - - - ton
c. Industri Perikanan & Hasil Laut Lainnya
1). Pengalengan Ikan - - 1 1 unit
2). Kapal Ikan 5,941 unit
3). Hasil Laut Non Ikan unit
4. Peternakan Dinas Peternakan
a. Ternak Sapi Potong
1). Jumlah Populasi - 372 5,439.00 6,234 ekor
2). Jumlah Pemotongan per tahun - - 6,468 6,016 ekor
3). Laju pertumbuhan populai per tahun - - 11.89 14.61 %
4). Rata-rata kepemilikan - - 2 2 ekor
b. Ternak Sapi Perah
1). Jumlah Populasi - - ekor
2). Jumlah Produksi susu per tahun - - 411 555 ribu liter
3). Laju pertumbuhan populai per tahun - - 490,449 662,285 %
4) Rata-rata kepemilikan - - 2 2 ekor/pet
5). Rata-rata produktifitas per ekor per hari - - 1.34 1.81 It/ek/hr
c. Ternak Kecil
1). Jumlah Populasi Kambing 24,037 ekor
2). Jumlah Populasi Domba 86,068 54,352 58,799 ekor
3). Jumlah Populasi Babi 130,007 168,234 ekor
d. Unggas
1). Jumlah ayam Buras 3,108,386
2). Ayam petelur 7,155,000 1,184,906 1,692,928
-Jumlah Populasi 66842 83,950 ekor/th
-Jumlah Peternak 13,368 16,790 peternak
-Jumlah Produksi 5,260,064 6,606,361 ton/th
-Rata-rata kepemilikan per ternak 5,260 6,606 ek/pet
4). Ayam Pedaging
-Jumlah Populasi 927,854 591,878 732,881 ekor/th
-Jumlah Peternak 591 732 peternak
-Jumlah Produksi 23,763,901 29,425,172 ton/th
-Rata-rata kepemilikan per ternak 591 732 ek/pet
e. Industri Peternakan 1 1
1). Jumlah Perusahaan /pembibitan ayam 0 0 0 0 buah
2). Jumlah Perusahaan Penggemukan Sapi Potong 0 0 0 0 buah
3). Jumlah Pabrik Makanan Ternak 0 0 0 0 buah
4). Jumlah Industri Pengolahan Susu 0 0 0 0 buah
f. Jumlah Koperasi Peternakan 0 0 0 0 buah
g. JumlahRumah Potong Hewan (RPH) 0 0 1 1 buah
5. Perkebunan Kantor Hutbun
a. Karet
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
b. Tea
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
c. Kopi
1) Luas Areal 10.7 10.7 8.1 7.95 Ha
2) Jumlah Produksi 2.98 2.98 0.81 0.08 ton
3) Jumlah Konsumsi ton
d. Sawit
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
e. Tembakau
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
f. Kakao
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
g. Lada
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
h. Vanili
1) Luas Areal 0 0 0 0 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 0 0 ton Kantor Hutbun
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
i. Tebu
1) Luas Areal 0 0 46.5 103 Ha
2) Jumlah Produksi 0 0 177.54 419.05 ton
3) Jumlah Konsumsi 0 0 0 0 ton
j. Industri pengolahan hasil Perkebunan 0 0 0 0 Buah
k.Mangga
1). Luas Areal 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah Konsumsi 0 0 0 0
l. Pisang
1). Luas Areal 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah Konsumsi 0 0 0 0
m.Pepaya
1). Luas arel 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
n.Nangka
1). Luas arel 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 389.43 390.43 Buah
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
o.Melinjo
1). Luas arel 0 0 70.1 70.28 Ha
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
p.Blewah
1). Luas areal 0 0 0 0
2). Jumlah produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
q.Belimbing
1). Luas arel 0 0 0 0
2). Jumlah produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
r. Jambu Air
1). Luas Areal 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah Konsumsi 0 0 0 0
s.Jambu Biji
1). Luas arel 0 0 0 0
2). Jumlah Produksi 0 0 0 0
3). Jumlah konsumsi 0 0 0 0
PERTAMBANGAN DAN ENERGI Dinas pertambangan
1. Pertambangan & LRI
Jumlah Produksi
1). Minyak mentah 0 0 2,190.40 2,179.83 ton
2). Gas Alam 0 0 20,412.40 29,094.90 ton
3). Batubara 0 0 0 0 ton
4). Timah 0 0 0 0 ton
5). Besi/baja 0 0 0 0 ton
6). Tembaga 0 0 0 0 ton
7). Biji Nikel 0 0 0 0 ton
8). Perak 0 0 0 0 ton
9). Emas 0 0 0 0 ton
2. Energi
a.Sumber Energi Listrik
1). PLTA 0 0 0 0 unit
2). PLTG 0 0 0 0 unit
3). PLTU 0 0 0 0 unit
4). PLTD 0 0 0 0 unit
5). PLTS 0 0 0 0 unit
b. Jangkauan Pelayanan energi Listrik
1). Listrik Pedesaan 1,137 1,137 Desa & %
2). Perkotaan 819,690 819,690 RT & %
c. Sarana Pelayanan Bahan Bakar
1). SPBU 25 31 32 Buah
2). Depo Minyak Tanah 252 252 452 Buah
3). UPPDN Pertamina 1 1 1 Buah
LINGKUNGAN HIDUP, TATA RUANG DAN PERTANAHAN Dinas Pertimbangan
& LH
1. Lingkungan Hidup
a. Jumlah Kawasan Lindung
1). Taman Nasiona 0 0 0 0 buah
2). Cagar Alam 0 0 0 0 buah
3). Hutan Suaka Alam 0 0 0 0 buah
4). Hutan Lindung 0 0 0 8,023.55 buah
5). Cagar Budaya 0 0 0 0 buah
b. Jumlah kaus pencemaran
1). Tanah 0 0 - - Kasus
2). Air 0 0 1 2 Kasus
3). Udara 0 0 2 6 Kasus
4). Laut 0 0 3 1 Kasus
c. Plasma nutfah dilindungi
1). Hewan 0 0 0 0 Jenis
2). Tumbuhan 0 0 0 0 Jenis
d. Plasma nutfah terancam punah
1). Hewan 0 0 0 0 Jenis
2). Tumbuhan 0 0 0 0 Jenis
e. Plasma nutfah endemik
1). Hewan 0 0 0 0 Jenis
2). Tumbuhan 0 0 0 0 Jenis
2. Tata Ruang Dinas Pertahanan
a. Luas Kawasan Lindung
1). Hutan 0 0 0 0 Ha & %
2). Bukan Hutan 0 0 0 0 Ha & %
b. Luas Kawasan Pemukiman 0 0 0 0 Ha Dinas Pertahanan
c. Luas Kawasan Industri 0 0 0 0 Ha
d. Luas Kawasan Kumuh Perkotaan 0 0 0 0 Ha
e. Luas Lahan Produktif 0 0 0 0 Ha
f. Luas Lahan Kritis 0 251,750 0 0 Ha
3. Pertanahan
Jumlah Tanah yang bersertifikat
1). Hak Milik Buah
2). Hak Gunan Bangunan Buah
3). Hak Guna Usaha Buah
4). Hak Pakai Buah
5). Girik Buah
Sejarah Indramayu
Sejarah putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah bernama Raden Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, dalam tapa baratanya di kaki Gunung Sumbing mendapat wangsit.
"Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah disana, berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah disana". Demikianlah bunyi wangsit itu.
R. Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh-tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari Palembang yang mengajarkan Kanuragan dengan 24 muridnya.
Pedukuhan tersebut berkembang dan diberi nama "Darma Ayu" oleh R. Wiralodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan tkesaktiannya "Nyi Endang Darma", serta dapat diartikan "Kewajiaban Yang Utama" atau "Tugas Suci".
Pedukuhan Cimanuk yang diberi nama "Darma Ayu" yang kemudian berubah menjadi "Indramayu", setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan berdirinya oleh R. Wiralodra pada hari Jum'at Kliwon tanggal 1 Muharram 934H atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527. Titimangsa tersebut resmi sebagai Hari Jadi Indramayu.
Setelah 1527, Daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi :
Propinsi Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.
Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni.
Zaman pemerintahan Daenles (1806 - 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada masa ini berada dalam kekuasaan kerajaan Demak. Tahun 1546 menjadi bagian kesultanan Cirebon.
Tahun 1615 sebelah timur Sungai Cimanuk menjadi bagian keultanan Cirebon dan bagian baratnya ermasuk dalam wilayah kerajaan Mataram.
Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni. Zaman pemerintahan Daenles (1806 - 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada zaman kompeni menjadi ajang masuk pertempuran segitiga antara kompeni, Mataran dan Banten. Tahun 1706, Indramayu jatuh kedalam kekuasaan kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya dengan daerah-daerah lain, Indramayu mempunyai perjalanan yang sama berada dalam kekuasaan penjajahan.(*)
"Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah disana, berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah disana". Demikianlah bunyi wangsit itu.
R. Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh-tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari Palembang yang mengajarkan Kanuragan dengan 24 muridnya.
Pedukuhan tersebut berkembang dan diberi nama "Darma Ayu" oleh R. Wiralodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan tkesaktiannya "Nyi Endang Darma", serta dapat diartikan "Kewajiaban Yang Utama" atau "Tugas Suci".
Pedukuhan Cimanuk yang diberi nama "Darma Ayu" yang kemudian berubah menjadi "Indramayu", setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan berdirinya oleh R. Wiralodra pada hari Jum'at Kliwon tanggal 1 Muharram 934H atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527. Titimangsa tersebut resmi sebagai Hari Jadi Indramayu.
Setelah 1527, Daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi :
Propinsi Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.
Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni.
Zaman pemerintahan Daenles (1806 - 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada masa ini berada dalam kekuasaan kerajaan Demak. Tahun 1546 menjadi bagian kesultanan Cirebon.
Tahun 1615 sebelah timur Sungai Cimanuk menjadi bagian keultanan Cirebon dan bagian baratnya ermasuk dalam wilayah kerajaan Mataram.
Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni. Zaman pemerintahan Daenles (1806 - 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada zaman kompeni menjadi ajang masuk pertempuran segitiga antara kompeni, Mataran dan Banten. Tahun 1706, Indramayu jatuh kedalam kekuasaan kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya dengan daerah-daerah lain, Indramayu mempunyai perjalanan yang sama berada dalam kekuasaan penjajahan.(*)
Minggu, 13 Februari 2011
Hasil Bumi
Hasil bumi Indramayu adalah padi, walaupun bukan penghasil padi terbesar, namun masyarakat Indramayu umumnya memiliki mata pencarian sebagai petani, dan sebagian besar wilayah Indramayu merupakan lahan pertanian, bahkan bisa ditemukan persawahan walaupun berada di pusat kota Indramayu.
Hasil bumi yang paling terkenal adalah Mangga, mangga Indramayu terkenal enak dan manis, tak ayal di sepanjang jalur utama di Indramayu banyak pedagang buah mangga sebagai oleh-oleh khas Indramayu. Tak afdol rasanya jika berkunjung ke Indramayu tapi tidak mencicipi mangga Indramayu.
Indramayu kaya akan sumberdaya migas, salah satu kilang minyak besar yang ada di Indramayu adalah Kilang Minyak Balongan yang berada di Kecamatan Balongan.
Hasil bumi yang paling terkenal adalah Mangga, mangga Indramayu terkenal enak dan manis, tak ayal di sepanjang jalur utama di Indramayu banyak pedagang buah mangga sebagai oleh-oleh khas Indramayu. Tak afdol rasanya jika berkunjung ke Indramayu tapi tidak mencicipi mangga Indramayu.
Indramayu kaya akan sumberdaya migas, salah satu kilang minyak besar yang ada di Indramayu adalah Kilang Minyak Balongan yang berada di Kecamatan Balongan.
Kuliner
Pedesan entog Bang Combet khas Indramayu
Kuliner Indramayu tak jauh beda dengan kuliner Cirebon, di samping mempunyai kuliner khas Cirebonan yakni khas daerah Indramayu dan Cirebon, Indramayu juga punya beberapa kuliner khas Dermayonan yakni khas Indramayu.
1. Pedesan Entog
Kuliner ini khas Dermayonan, terbuat dari daging itik atau entog yang diracik dengan bumbubumbu tertentu;
2. Bubur Indramayu
Bubur ini asli Dermayonan, bubur ini memadukan bubur ayam dengan soto, maka dari itu bubur ini sering juga disebut dengan bubur soto;
3. Rumbah
Rumbah disebut juga dengan urab, pecel atau rujak, di Indramayu rumbah adalah sayuran yang sudah direbus, kemudian dilumuri dengan sambal asam, bisa ditambah dengan lontong, mi dan kerupuk melarat khas Cirebonan;
4. Nagasari
Kue khas Dermayonan ini terbuat dari tepung beras berisikan pisang yang dibungkus dengan daun pisang. Nagasari disebut juga dengan pipis.
5. Koci
Tak jauh beda dengan Nagasari, kue koci terbuat dari tepung beras yang dibalut daun pisang, bisa berisikan kacang, gula merah atau parutan kelapa. Yang membedakannya adalah bentuknya yang mengerucut atau mancung sehingga disebut juga dengan pipis monyong;
6. Keripik Mangga
Makanan olahan khas Dermayonan ini terbuat dari hasil bumi Indramayu yang terkenal yakni mangga, ini merupakan inovasi terbaru dalam mengolah mangga yang sebelumnya hanya dinikmati dalam bentuk buah saja.
Kuliner Indramayu tak jauh beda dengan kuliner Cirebon, di samping mempunyai kuliner khas Cirebonan yakni khas daerah Indramayu dan Cirebon, Indramayu juga punya beberapa kuliner khas Dermayonan yakni khas Indramayu.
1. Pedesan Entog
Kuliner ini khas Dermayonan, terbuat dari daging itik atau entog yang diracik dengan bumbubumbu tertentu;
2. Bubur Indramayu
Bubur ini asli Dermayonan, bubur ini memadukan bubur ayam dengan soto, maka dari itu bubur ini sering juga disebut dengan bubur soto;
3. Rumbah
Rumbah disebut juga dengan urab, pecel atau rujak, di Indramayu rumbah adalah sayuran yang sudah direbus, kemudian dilumuri dengan sambal asam, bisa ditambah dengan lontong, mi dan kerupuk melarat khas Cirebonan;
4. Nagasari
Kue khas Dermayonan ini terbuat dari tepung beras berisikan pisang yang dibungkus dengan daun pisang. Nagasari disebut juga dengan pipis.
5. Koci
Tak jauh beda dengan Nagasari, kue koci terbuat dari tepung beras yang dibalut daun pisang, bisa berisikan kacang, gula merah atau parutan kelapa. Yang membedakannya adalah bentuknya yang mengerucut atau mancung sehingga disebut juga dengan pipis monyong;
6. Keripik Mangga
Makanan olahan khas Dermayonan ini terbuat dari hasil bumi Indramayu yang terkenal yakni mangga, ini merupakan inovasi terbaru dalam mengolah mangga yang sebelumnya hanya dinikmati dalam bentuk buah saja.
Kerajinan Bordir
Kerajinan bordir berkembang cukup pesat di Indramayu, terletak di Desa Sukawera , Kecamatan Kertasemaya ± 6 kilometer dari Kota Jatibarang atau 22 kolimeter dari Kota Indramayu. Motif yang cukup terkenal adalah motif seruni, tapak kebo, bunga tulip, lunglungan, hasil produksinya mampu memenuhi permintaan pasar regional dan Nasional. Indramayu merupakan daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi,karena letaknya yang sangat strategis yaitu disepanjang jalan pantai utara Pulau Jawa.
Batik Tulis paoman
Batik yang berciri khas pesisir, memiliki corak yang berbeda dengan batik daerah lainnya. Perpaduan antara kepercayaan, adat istiadat, seni dan lingkungan kehidupan daerah pesisir, ditambah lagi adanya pengaruh dari luar, seperti Cina, Arab dan Timur Tengah, Hindu-Jawa serta Eropa ikut mempengaruhi terbentuknya motif dan karakter batik tulis pesisir.
Industri kerajinan batik tulis ini terdapat di Kelurahan Paoman, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu dan Terusan, Sindang, Indramayu. Kualitas dari batik yang mem punyai ± 200 motif ini telah mampu menembus pasaran internasional, terutama para kolektor batik dari mancanegara.
Industri kerajinan batik tulis ini terdapat di Kelurahan Paoman, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu dan Terusan, Sindang, Indramayu. Kualitas dari batik yang mem punyai ± 200 motif ini telah mampu menembus pasaran internasional, terutama para kolektor batik dari mancanegara.
Genjring Akrobat
Salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu adalah merupakan pertunjukan berupa akrobat/atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya. Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik Genjring/Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.
Kesenian tradisional Tarling
Tarling merupakan seni musik dan lagu yang pada awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendati pun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh wisatawan.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendati pun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh wisatawan.
Sintren
Kebudayaan jawa lainnya adalah Sintren, Sintren adalan kesenian tradisional masyarakat Jawa, khususnya Pekalongan. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain Pemalang, Pekalongan, Brebes, Banyumas, Kuningan, Cirebon, Indramayu dan Indramayu. Sintren disebut juga dengan lais. Di Indramayu sendiri, kesenian Sintren dipentaskan pada acara-acara tertentu, misalkan hajatan atau syukuran, atau pentas seni tradisional, dahulu ada pentas seni Sintren yang berkeliling kampung, namun sekarang sudah sangat sulit untuk ditemukan karena tergeser oleh pentas dan hiburan modern.
Wayang Kulit
Seperti masyarakat Jawa pada umumnya, kesenian Wayang masih kental melekat pada masyarakat Indramayu. Wayang Kulit Indramayu sebenarnya tak ada vedanya dengan wayang kulit Jawa dan Cirebon, perbedaanya terletak pada perbedaan bahasa yang digunakannya. Penggunaan bahasa ibu (setempat) menjadi khas pula di dalam berbagai tututannya, baik lakon maupun sempal guyonnya. Bahasa ibu menjadi sosial dan komunikatif. Periwayatan tentang wayang kulit di daerah Indramayu tak terlalu berbeda dengan di daerah Cirebon. Hanya mungkin terdapat pengakuan bahwa wayang pernah menjadi media dakwah oleh Wali Sunan Kalijaga atas perintah Sunan Gunung Jati.
Pementasan Wayang Kulit masih sering diselenggarakan pada momen tertentu seperti hajatan, ataupun dipentaskan sebagai syukuran bagi masyarakat kepada sang Pencipta atas hasil panen yang diberikan, orang Jawa menyebut istilah ini dengan istilah Mapag Sri atau Mapag Dewi Sri yakni menyambut datangnya panen raya.
∙Mapag Dewi Sri
Pesta rakyat Mapag Dewi Sri ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat merupakan kegiatan yang wajib diadakan setiap tahun. Konon pada tahun 1970-an kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen sedikit, karena tidak dilaksanakannya pesta rakyat Mapag Dewi Sri akibatnya banyak masyarakat setempat yang sakit. Semenjak kejadian itu, sekecil apapun hasi panen yang diperoleh, pesta rakyat Mapag Dewi Sri harus tetap dilaksanakan
Pementasan Wayang Kulit masih sering diselenggarakan pada momen tertentu seperti hajatan, ataupun dipentaskan sebagai syukuran bagi masyarakat kepada sang Pencipta atas hasil panen yang diberikan, orang Jawa menyebut istilah ini dengan istilah Mapag Sri atau Mapag Dewi Sri yakni menyambut datangnya panen raya.
∙Mapag Dewi Sri
Pesta rakyat Mapag Dewi Sri ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat merupakan kegiatan yang wajib diadakan setiap tahun. Konon pada tahun 1970-an kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen sedikit, karena tidak dilaksanakannya pesta rakyat Mapag Dewi Sri akibatnya banyak masyarakat setempat yang sakit. Semenjak kejadian itu, sekecil apapun hasi panen yang diperoleh, pesta rakyat Mapag Dewi Sri harus tetap dilaksanakan
Mimi Rasinah
Nama lahir -
Nama lain Mimi Rasinah
Lahir 3 Februari 1930 (umur 80)
Indramayu ,Indonesia
Meninggal 7 Agustus 2010
Pekerjaan artis/seniman, penari
Tahun aktif 1940 - 2010
Rasinah yang akrab dipanggil Mimi Rasinah (lahir di Indramayu, 3 Februari 1930 – meninggal di Indramayu, 7 Agustus 2010 pada umur 80 tahun) adalah seorang empu tari topeng Cirebon, satu-satunya yang tersisa sejak wafatnya Sawitri, penari topeng Cirebon asal Losari pada 1999.
Riwayat hidup Dari kecil Mimi sudah menggeluti tari topeng yang diajarkan ayahnya. Pada umur 5 tahun ia sudah diajarkan menari oleh ayahnya yang berprofesi sebagai dalang dan ibunya yang berprofesi sebagai dalang ronggeng. Menginjak Mimi Rasinah berusia 7 tahun, ia mulai berkeliling untuk bebarangan atau mengamen tari topeng. Ketika bangsa Jepang sampai ke Indramayu, rombongan topeng ayahnya dituduh oleh Jepang sebagai mata-mata, sehingga semua aksesori tari topeng dimusnahkan oleh bangsa Jepang hingga hanya satu topeng saja. Pada agresi yang kedua dengan tuduhan yang sama, ayahnya tewas ditembak oleh Belanda.
Sepeninggal ayahnya, rombongan tari topeng Rasinah dipimpin suaminya, seorang dalang wayang. Sampai tragedi G 30 S, mereka dilarang untuk manggung, karena tariannya yang membangkitkan membangkitkan syahwat dan abangan. Tak cukup badai Gestapu, pada tahun 1970-an kelompok tari topeng Rasinah semakin sepi tanggapan, pentas tarling, dangdut,dan sandiwara yang menggantikannya. Suami Rasinah akhirnya menjual seluruh topeng dan aksesoris tari sebagai modal mendirikan grup sandiwara. Rasinah berhenti menari topeng selama 20 tahun lebih, hanya menabuh gamelan saja untuk sandiwara.
Baru pada 1994, Endo Suanda dan seorang rekannya sesama dosen di STSI Bandung, Toto Amsar Suanda, "menemukan kembali" Rasinah. tarian topeng Kelana yang dipertunjukkan Rasinah membuat keduanya terpesona. Aura magis yang ada, serta karakter yang berubah-ubah sesuai dengan karakter 8 topeng yang ada, dari mulai topeng panji sampai kelana, membuatnya terpesona. Seketika itu juga semangat Rasinah untuk menari kembali bangkit, dan Rasinah mulai kembali berpentas baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Keseriusan Mimi Rasinah dalam menggeluti kesenian ini dibuktikan dengan mempertahankan tradisi tari ini, sehingga banyak yang menyebutnya klasik. Mimi Rasinah juga aktif mengajarkan tari topeng ke sekolah-sekolah yang ada di Indramayu
Mimi Rasinah menari topeng.
Pada tahun 2006, Rasinah jatuh pada saat mengambil air wudhu setelah mengajar tari di sebuah sekolah di Indramayu. Dua pekan setelah dirawat di RSHS, Mimi mengakhiri jalan tarinya. Ia mewariskan seluruh topeng dan aksesorinya kepada Aerli Rasinah, sang cucu penerus, dalam sebuah upacara yang mengharukan sekali. Pada 15 Maret Aerli harus bebarangan di tujuh tempat dalam sehari sebagai syarat
Meski sebagian tubuhnya lumpuh akibat strok [1] , namun semangat Rasinah untuk menari tetap ada, Rasinah berkata "Saya akan berhenti menari kalau sudah mati". Hal ini dibuktikan pada tarian terakhirnya, ia menari di Bentara Budaya Jakarta dalam acara pentas seni dan pameran "Indramayu dari Dekat", setelah tarian itu dia dia jatuh sakit dan dirawat di RSUD Indramayu. Pada tanggal 7 Agustus 2010 Mimi Rasinah akhirnya meninggal dunia, namun aktivitas menari di sanggar tarinya masih tetap berjalan.
Nama lain Mimi Rasinah
Lahir 3 Februari 1930 (umur 80)
Indramayu ,Indonesia
Meninggal 7 Agustus 2010
Pekerjaan artis/seniman, penari
Tahun aktif 1940 - 2010
Rasinah yang akrab dipanggil Mimi Rasinah (lahir di Indramayu, 3 Februari 1930 – meninggal di Indramayu, 7 Agustus 2010 pada umur 80 tahun) adalah seorang empu tari topeng Cirebon, satu-satunya yang tersisa sejak wafatnya Sawitri, penari topeng Cirebon asal Losari pada 1999.
Riwayat hidup Dari kecil Mimi sudah menggeluti tari topeng yang diajarkan ayahnya. Pada umur 5 tahun ia sudah diajarkan menari oleh ayahnya yang berprofesi sebagai dalang dan ibunya yang berprofesi sebagai dalang ronggeng. Menginjak Mimi Rasinah berusia 7 tahun, ia mulai berkeliling untuk bebarangan atau mengamen tari topeng. Ketika bangsa Jepang sampai ke Indramayu, rombongan topeng ayahnya dituduh oleh Jepang sebagai mata-mata, sehingga semua aksesori tari topeng dimusnahkan oleh bangsa Jepang hingga hanya satu topeng saja. Pada agresi yang kedua dengan tuduhan yang sama, ayahnya tewas ditembak oleh Belanda.
Sepeninggal ayahnya, rombongan tari topeng Rasinah dipimpin suaminya, seorang dalang wayang. Sampai tragedi G 30 S, mereka dilarang untuk manggung, karena tariannya yang membangkitkan membangkitkan syahwat dan abangan. Tak cukup badai Gestapu, pada tahun 1970-an kelompok tari topeng Rasinah semakin sepi tanggapan, pentas tarling, dangdut,dan sandiwara yang menggantikannya. Suami Rasinah akhirnya menjual seluruh topeng dan aksesoris tari sebagai modal mendirikan grup sandiwara. Rasinah berhenti menari topeng selama 20 tahun lebih, hanya menabuh gamelan saja untuk sandiwara.
Baru pada 1994, Endo Suanda dan seorang rekannya sesama dosen di STSI Bandung, Toto Amsar Suanda, "menemukan kembali" Rasinah. tarian topeng Kelana yang dipertunjukkan Rasinah membuat keduanya terpesona. Aura magis yang ada, serta karakter yang berubah-ubah sesuai dengan karakter 8 topeng yang ada, dari mulai topeng panji sampai kelana, membuatnya terpesona. Seketika itu juga semangat Rasinah untuk menari kembali bangkit, dan Rasinah mulai kembali berpentas baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Keseriusan Mimi Rasinah dalam menggeluti kesenian ini dibuktikan dengan mempertahankan tradisi tari ini, sehingga banyak yang menyebutnya klasik. Mimi Rasinah juga aktif mengajarkan tari topeng ke sekolah-sekolah yang ada di Indramayu
Mimi Rasinah menari topeng.
Pada tahun 2006, Rasinah jatuh pada saat mengambil air wudhu setelah mengajar tari di sebuah sekolah di Indramayu. Dua pekan setelah dirawat di RSHS, Mimi mengakhiri jalan tarinya. Ia mewariskan seluruh topeng dan aksesorinya kepada Aerli Rasinah, sang cucu penerus, dalam sebuah upacara yang mengharukan sekali. Pada 15 Maret Aerli harus bebarangan di tujuh tempat dalam sehari sebagai syarat
Meski sebagian tubuhnya lumpuh akibat strok [1] , namun semangat Rasinah untuk menari tetap ada, Rasinah berkata "Saya akan berhenti menari kalau sudah mati". Hal ini dibuktikan pada tarian terakhirnya, ia menari di Bentara Budaya Jakarta dalam acara pentas seni dan pameran "Indramayu dari Dekat", setelah tarian itu dia dia jatuh sakit dan dirawat di RSUD Indramayu. Pada tanggal 7 Agustus 2010 Mimi Rasinah akhirnya meninggal dunia, namun aktivitas menari di sanggar tarinya masih tetap berjalan.
Tari Topeng
Tari Topeng, kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Indramayu. Tari topeng adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan topeng di saat menari. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah Tari topeng kelana kencana wungu merupakan rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana wungu yang dikejar-kejar oleh prabu Menakjingga yang tergila-tergila padanya. Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menakjingga (disebut juga kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, tempramental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja.
Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.
Kesenian Tari Topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya. Salah satu sanggar tari topeng yang ada di Indramayu adalah danggar tari topeng Mimi Rasinah, yang terletak di desa pekandangan, Indramayu. Mimi Rasinah adalah salah satu maestro tari topeng yang masih aktif menari dan mengajarkan kesenian tari topeng walaupun dia telah menderita lumpuh semenjak tahun 2006, Mimi Rasinah wafat pada bulan Agustus 2010.
Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah Tari topeng kelana kencana wungu merupakan rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana wungu yang dikejar-kejar oleh prabu Menakjingga yang tergila-tergila padanya. Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menakjingga (disebut juga kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, tempramental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja.
Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.
Kesenian Tari Topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya. Salah satu sanggar tari topeng yang ada di Indramayu adalah danggar tari topeng Mimi Rasinah, yang terletak di desa pekandangan, Indramayu. Mimi Rasinah adalah salah satu maestro tari topeng yang masih aktif menari dan mengajarkan kesenian tari topeng walaupun dia telah menderita lumpuh semenjak tahun 2006, Mimi Rasinah wafat pada bulan Agustus 2010.
Organ Tunggal
Organ Tunggal adalah pentas musik di atas panggung dengan menggunakan Organ yakni alat musik besar seperti piano
yang nadanya dihasilkan melalui dawai elektronis, pentas musik Organ Tunggal
ini biasanya dipentaskan pada momen-momen tertentu, seperti pada Hajatan Pernikahan atau hajatan
lainnya, juga dipentaskan pada acara Tujuhbelasan dan juga pada hari raya
keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri
dan Idul Adha dsb; selain di atas panggung, kesenian musik Organ ini juga
dipentaskan secara berkeliling kampung pada saat-saat tertentu, seperti pada
Bulan Ramadan dsb.
Kesenian yang ada di Indramayu khususnya di Jatibarang adalah kesenian Organ Tunggal, yakni pentas
musik di atas panggung dengan menggunakan Organ yakni alat musik besar seperti piano yang nadanya
dihasilkan melalui dawai elektronis, pentas musik Organ Tunggal ini biasanya
dipentaskan pada momen-momen tertentu, seperti pada Hajatan Pernikahan atau
hajatan lainnya, juga dipentaskan pada acara Tujuhbelasan dan juga pada hari
raya keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dsb; selain di atas
panggung, kesenian musik Organ ini juga dipentaskan secara berkeliling kampung
pada saat-saat tertentu, seperti pada Bulan Ramadhan dsb. Salah satu
organ tungal terkenal yang ada di Indramayu yaitu Organ tunggal Rolani
Electone, dengan artis daerah bernama Aas Rolani, organ tunggal ini berada di desa Bulak Lor kecamatan Jatibarang.
.
Langganan:
Postingan (Atom)